Senin, 10 November 2014

Corporate Social Responsibility

Nama Perusahaan : PT. A****
Jenis Perusahaan : Perseroan Terbatas
Bidang Perusahaan : Perdagangan Umum








 Apa saja yang diberikan A****?

1.   Pengembangan Karier: total cycle development, rotasi / assignment lintas perusahaan, akselerasi pengembangan karier untuk para kader.
2.  Forum Komunikasi : Perusahaan melakukan langkah langkah komunikasi secara efektif untuk membangun “mutual trust dan committment” seperti adanya forum LKS Bipartit dan informal meeting  wakil karyawan dengan manajemen.
3.   System: A**** Management System (AMS), A**** Human Capital Management (AHCM), Good Corporate Governance (GCG) code of conduct, A**** Green Company (AGC), A**** Friendly Company (AFC), dll.
4.      Learning and Innovation event:  InnovA****, A**** Learning Forum, dan A**** All-share
5.      Kegiatan Karyawan:  aktivitas kerohanian, family day, event Porse A**** (Pekan Olah Raga dan Seni) yang diikuti oleh anak perusahaan A****, sampai dengan program program yang terkait dengan olah raga dan seni seperti seni rampak gendang, gym/fitness center, futsal, bola basket, bulutangkis dan aktivitas ekstra kulikuler lainnya seperti LensA**** untuk mewadahi para penggiat fotografi, dll.
6. Employee welfare dan Environment: fasilitas medical check-up, menyediakan tempat ibadah,library, taman, fasilitas olahraga, kafe/kantin dan ruang-ruang pembelajaran serta networking.



Dengan adanya program CSR internal terhadap karyawan seperti diatas, manfaat yang diperoleh bagi perusahaan dan bagi karyawan diantaranya :

Bagi Perusahaan ;
1.      Meningkatkan citra perusahaan.
2.      Memperkuat “brand” perusahaan dimata masyarakat dan pasar.
3.      Menghasilkan karyawan yang inovatif dan kreatif
4.      Memiliki karyawan yang peduli dan loyal terhadap perusahaan.
5.      Memiliki karyawan yang sehat secara jasmani dan rohani sehingga .
Secara berkelanjutan akan berpengaruh pada positifnya hasil kerja.
6.      Karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan sehingga akan tercipta
Hubungan yang menguntungkan dikedua belah pihak.

Bagi Karyawan ;
1.      Mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang ada didalam diri.
2.      Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
3.      Meningkatkan rasa percaya diri.
4.      Meningkatkan kepuasan kerja.

Minggu, 28 September 2014

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS

Company Profile
Nama Perusahaan 
:
PT ABC
Status Perusahaan 
:
Perseroan Terbatas 
Status Investasi 
:
PMA (Penanaman Modal Asing) 






Yayasan ABC kembali melakukan aksi sosial. Kali ini berhubungan dengan safety riding dan ditujukan untuk anak-anak. Bekerja sama dengan International Association of Traffic and Safety Science (IATSS) alumni Indonesia, mengadakan kampanye road safety pada usia dini dengan menggelar lomba cara menyeberang jalan secara aman untuk anak Taman Kanak-kanak (TK). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Penyuluhan dan Pendidikan Keselamatan Lalu Lintas (PPKLL) bagi 100 guru TK di lingkungan Jakarta Utara dan Bekasi.
“Untuk membuktikan manfaat pelatihan tersebut pada seluruh stakeholder, kami adakan lomba cara menyeberang jalan secara aman untuk anak TK ini,” ujar Sodara K, Wakil Ketua Yayasan ABC dalam realese yang diterima redaksi. Lomba yang dilaksanakan di Taman Lalu Lintas Cibubur pada Sabtu, 22 Oktober yang diikuti oleh 250 peserta dari 20 TK yang berada di wilayah Jakarta Utara.
Sodara K menambahkan menyeberang jalan merupakan hal yang kecil namun tidak dapat dianggap remeh karena terkait dengan keselamatan penyeberang dan pengguna jalan lain.

Analisis :

1. Manfaat bagi external, dengan adanya program ini membuktikan bahwa Yayasan ABC sebagai yayasan perusahaan motor ternama di Indonesia memberikan perhatian lebih dengan penyuluhan keamanan bagi pengguna jalan sejak dini. Hal ini tentunya sangat menarik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial, yang sangat menarik pada kegiatan ini adalah pesertanya yang masih siswa/i taman kanak-kanak sungguh kegiatan ini sangat menyenangka bagi siswa/i taman kanak-kanak serta sangat edukatif.

2. Manfaat internal, dalam kegiatan ini manfaat yang paling besar akan dirasakan pada perusahaan ini adalah, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini. Tentu masyarakat luas khususnya konsumen yang menggunakan produk dari perusahaan ini akan lebih simpati karena perusahaan ini memberikan kepedulian terhadap pengguna jalan. Maka dari itu konsumen pun akan merasa aman jika menggunakan produk perusahaan ini, dan otomatis nilai perusahaan akan meningkat.

Minggu, 08 Juni 2014

CURRICULUM VITAE

1. Manfaat Curiculum Vitae


Manfaat curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.


2. Susunan Curiculum Vitae


1. Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.


2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).


3. Pengalaman Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.


4. Skill Yang Dimiliki
Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.


5. Training Yang Pernah Diikuti
Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.


6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.




7. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan.


3. Isi Curiculum Vitae


DAFTAR RIWAYAT HIDUP


*Data Pribadi



*Latarbelakang Pendidikan

-Formal

-Non Formal

*Kemampuan

*Pengalaman Kerja

contoh :

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


*Data Pribadi
Nama : Ferari Chandra
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Februari 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perumahan Dukuh Zamrud Blok S 22/11 Rw 011/ Rt 06
Telepon : 021-82601111 (rumah)
081-210-210-189 (HP)
FC@gmail.com
Golongan Darah : B


*Latarbelakang Pendidikan

Formal
1998 – 2004 : SDN Padurenan 6
2004 – 2007 : SMPN 26, Bekasi
2007 – 2010 : SMAN 9, Bekasi
2010 – 2014 : Universitas Gunadarma - Ilmu Komputer

Non Formal
2010 – 2011 : Kursus Komputer di Universitas Gunadarma
2011 – 2012 : Asisten LAB SI
2011 – 2013 : Kursus Bahasa Inggris di IEP



*Kemampuan
- Kemampuan Programing dan Sistem Analisis (Programing & Analist System) PHP & MYSQL, Java, Project Data Base, C++, Acounting, Sistem Administrator
- Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook dan Internet)


*Pengalaman Kerja

- Praktek Kerja Lapangan:

Praktek Kerja di Oracle Indonesia, Jakarta
Periode : Januari 2013 - June 2014
Tujuan : Persyaratan kelulusan SMAN 9 Bekasi
Posisi : Operator Administrasi

Rincian Pekerjaan:
- Mengupdate sistem keamanan
- Mengatur jadwal pertemuan dengan konsumen
- Menyiapkan surat-surat pernawaran untuk konsumen
- Menyiapkan tagihan

SURAT MENYURAT

1. Arti dan Fungsi Surat
Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya. Agar komunikasi melalui surat dinilai efektif, maka isi atau maksud surat harus terang dan jelas, serta tidak menimbulkan salah arti pada pihak penerima.

2. Syarat-syarat surat yang baik
Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria berikut ini:
a. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
- Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan.
- Pengetikan surat benar, jelas, bersih, dan rapi, dengan format yang menarik.
- Pemakaian kertas sesuai dengan ukuran umum.
b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar penerima dapat memahami isi surat dengan cepat, tepat, tidak ragu-ragu dan pengirim pun memperoleh jawaban secara cepat sesuai yang dikehendaki.
c. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan, dan menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia


Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Dalam praktik di lapangan, masih banyak surat resmi yang penyusunannya tidak cermat, tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Oleh karena itu, pahamilah aturan-aturan tentang surat yang baik serta milikilah kepandaian atau keterampilan dalam menyusun surat.

3. Bahasa Surat

Bahasa yang digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan, dan menarik. Nada surat harus hormat, sopan dan simpatik. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahasa asing yang padanannya sudah ada dalam bahasa Indonesia.

4. Bagian-bagian Surat

1. Kepala Surat/ Kop Surat
2. Tempat dan Tanggal Surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Alamat Dalam
7. Salam Pembuka
8. Isi Surat
9. Salam Penutup
10.Nama Jelas Pengirim dan Tanda tangan
11. Tembusan

5. Contoh-contoh Surat
Surat Pernyataan
NOTULEN RAPAT PRA RUPS
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN
Contoh Surat Permohonan / Perpanjangan Paspor
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
SURAT KEPUTUSAN
SURAT KUASA OTODEBET
SURAT KESEDIAAN ZAKAT PROFESI / INFAQ
Draf Surat pernyataan yang harus ditandatangani pimpinan
Surat Pernyataan Kesediaan
Surat Pernyataan TKA Yang Bekerja di Taiwan Bahwa Dirinya Telah
SURAT PERNYATAAN
SURAT IJIN TIDAK MENGIKUTI PERKULIAHAN
SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERSETUJUAN
Surat Permohonan Sidang Kepada Ketua Departemen Fisika FMIPA – UI
SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA
SURAT KUASA
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
SURAT PERMOHONAN REGISTRASI
SURAT KETERANGAN
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
SURAT KUASA
CONTOH SURAT TAWARAN
(Draf Surat Permohonan Label LAN)
SURAT PERJANJIAN KERJA
Contoh Surat Pengajuan dari Pondok Pesantren
SURAT KUASA KHUSUS
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
surat permohonan ijin usaha
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERMOHONAN PENGIRIMAN BARANG
SURAT KUASA
SURAT PERNYATAAN

RANCANGAN USULAN PENELITIAN

1. GUNA RANCANGAN USULAN PENELITIAN

Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya

a. Skripsi

b. Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya

c. Karangan ilmiah

d. Tesis magister/disertasi doktor

e. Laporan proyek



Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek
Aktualitas masalah

Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya
Relevansi manfaat praktis

Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat
Metodologi penelitian akurat

bObot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah
Orisinalitas penelitian

Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal
Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan

Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh


Sistematika penyusunan karya tulis

Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif



rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulanpenelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.

Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitiandilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.

RANCANGAN USULAN PENELITIAN Terdiri Dari 3 Bagian Pokok

Rancangan usulan penelitian sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
Bagian Awal
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.

Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
Identitas penyusun rancangan.

Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
Tanggal pengajuan rancangan

Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….


Bagian Utama

Bagian utama meliputi :
Perumusan masalah

Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :


Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitianuntuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Tujuan dan kegunaan penelitian.

Secaa eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
Kerangka pemikiran teoritis.

Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
Hipotesis kerja

Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”
Metode penelitian.

Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
Penentuan subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling design’ yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel
Metode pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas
Bahan yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan
Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan yang aka dipakai
Teknik atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik tersebut
Jika perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil








Jadwal penelitian.

Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.


III. Bagian Akhir
Daftar pustaka

Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancanganusulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
Untuk buku :
Nama penulis
Untuk jurnal :
Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
Tahun penerbitan
Judul buku
editor
jilid ke-
nama penerbit
Tempat penerbitan.
halaman
Nama penulis
Tahun penerbitan
Judul tulisan
Nama jurnal
Jilid ( dan nomor )
Halaman.




Rencana anggaran

Berisi antara lain
Upah dan honorarium untuk semua staff
Peralataan, mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan
Bahan habis pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai
Perjalan, mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per hari
Biaya sewa (rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan memerlukan sewa gedung dan peralatan yang harganya mahal
Pengeluaran tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas, misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 % dari jumlah yang di atas
Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
Nama lengkap dan derajat akademik
Tempat dan tanggal lahir
Pangkat dan jabatan
Riwayat pendidikan tinggi
Karya ilmiah
Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
Penghargaan ilmiah, bila ada.

IV. BAHAN DAN FORMAT
Bahan

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan warna hitam.

Tabel dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang sama.

Penyajian Naskah
Pengetikan
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
Untuk seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
Lambang, huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
Huruf kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
Alenia baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
Jarak Tepi

Ketikan terletak :
Dari tepi atas : 4 cm
Dari tepi bawah : 3 cm
Dari tepi kiri : 4 cm
Dari tepi kanan : 3 cm
Nomor Halaman

Halaman naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
Tabel harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.


Berbagai Tingkatan Judul

Berbagai tingkatan judul ditulis dengan cara sebagai berikut :
Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah.
Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
Rujukan dan Kutipan

Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar antara 15 – 20 halaman.


2. Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Identitas penyusun rancangan.
Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2. Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
Rasional dari judul yang dipilih.
Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
Tujuan dan kegunaan penelitian.
Kerangka pemikiran teoritis.
Rancangan hipotesis, jika dipakai.
Metode penelitian.
Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
Jadwal penelitian

3. Bagian Akhir
Daftar pustaka sementara
Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

LAPORAN ILMIAH

1. Unsur-unsur dan kerangka laporan
Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari unsur - unsur sebagai berikut :


a. Halaman Judul


biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :


i. judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ' Laporan tentang' , 'Laporan Kemajuan tentang','Laporan Tahunan tentang','Penelitian tentang' dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.


contoh judul laporan :


Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI
di daerah
KABUPATEN JAWA BARAT


b. Nama dan identitas penerima laporan


Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata 'Diserahkan kepada'. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Contoh :


Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup


c. Nama dan identitas penulis


Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan 'Oleh' dan diikuti oleh gelar.
Contoh :

Oleh
Purnawarman
Insinyur Konsultan


dan


Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


d. Tempat dan tanggal


Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :


Mataram, N.T.B
20 Maret 1999


contoh hasil laporan yang disatukan :


Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI
di daerah
KABUPATEN JAWA BARAT








Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta











Oleh
Purnawarman
Insinyur Konsultan


dan


Priambudi Laksono
Insinyur Perencana




Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999

2. Manfaat Pembuatan Laporan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Kamis, 01 Mei 2014

MENULIS LAPORAN ILMIAH

Macam-macam laporan
laporan berbentuk formulir isian
laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai
laporan berbentuk surat
laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat
laporan berbentuk memorandum
laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja
laporan perkembangan dan keadaan
laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat
laporan berkela
laporan berkela dibuat secara rutin(harian,mingguan,bulanan,tahunan)misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi
laporan laboratoris/hasil penelitian
laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium
laporan formal/semi formal
laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.



Ciri-ciri dari laporan adalah sebagai berikut:
Obyektif

Laporan bersifat sangat obyektif. Yang dimaksud obyektif adalah dalam hal menyampaikan fakta. Pernyataan yang dibuat harus berdasarkan kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan harus menghindari pendapat atau prasangka pribadi. Jika fakta menunjukkan A maka harus dilaporkan A tanpa tendensi apapun.
Bahasa formal

Bahasa yang digunakan dalam menulis laporan adalah bahasa formal yang baik, jelas, dan teratur. Yang dimaksud bahasa formal adalah bahasa baku yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa baku yang terdapat dalam EYD. Penyusunan paragraf, kalimat, pemilihan kata, hingga tanda baca yang digunakan harus tepat dan dari segi sintaksisnya bahasanya teratur. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data, tetapi berdasarkan fakta.
Sistematis

Laporan harus benar sistematikanya. Judul, subjudul, sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang matang. Bagian-bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan harus disusun secara berurutan. Hal ini dilakukan supaya pembaca mudah mengerti isi dari laporan tersebut.
Dibuat atas permintaan

Laporan biasanya dibuat atas permintaan dari pihak-pihak tertentu. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan. Laporan seperti ini biasanya merupakan laporan panjang atau pendek, tergantung dari kebutuhannya. Tetapi ada kalanya seseorang membuat laporan atas prakarsa diri sendiri.
Pembacanya tertentu

Laporan disusun berdasarkan bidang-bidang atau sub-sub bidang tertentu, juga dibuat berdasarkan permintaan pihak-pihak tertentu. Hal ini menyebabkan secara otomatis pembaca dari suatu laporan terbatas pada kalangan tertentu, tergantung dari kebutuhan pembaca terhadap laporan tersebut. Misalnya, laporan tentang keuangan perusahaan. Tentu saja hal ini tidak dapat dipublikasikan kepada semua pihak karena ini masalah intern perusahaan. Yang mengetahui mungkin hanya direktur keuangan, bagian keuangan, dan direktur utama atau dapat dikatakan hanya orang yang berhubungan langsung.

Persyaratan Bagi Pembuat Laporan

Mukayat Brotowidjojo mengemukakan dengan manajemen keuangan perusahaan.juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.

Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah.





Sumber

http://muhammadazman12.blogspot.com/

http://so-aja.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-laporan.html

http://panduanguru.com/persyaratan-penulis-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/

KARANGAN ILMIAH

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.

Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.


Karangan Semi Ilmiah (Populer)

Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.


Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi ilmiah
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
Pengertian Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012)

Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut :
Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 (lima), selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.

Sumber data dan informasi ilmiah yang dijadikan dasar dalam penyusunan KTI (karya tulis ilmiah) seperti jurnal ilmiah adalah tulisan yang mengandung data dan informasi yang memajukan iptek serta ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah.

Kaidah KTI (karya tulis ilmiah) terdiri atas sifat-sifat berikut :
Logis, berarti berunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam logika pemikiran kebenaran ilmu.
Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta kebenarannya.
Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang yang konsisten/berkelanjutan.
Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan untuk terus dikaji ulang.
Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan, dan
Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang sedang berkembang.



Sumber : http://kti-akbid.blogspot.com/2012/06/pengertian-tugas-akhir-dan-skripsi.html http://gatotbukankaca.weebly.com

http://aminawm.wordpress.com/pengertian-jurnal-ilmiah/


KARANGAN ILMIAH

Timbangan Buku

Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.



Tujuan penulisan resensi adalah:



a. Menimbang agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum mengetahui atau membutuhkannya.

b. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga penilaian itu diketahui khalayak.

c. Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan, atau setting dengan bahan yang disajikannya.

d. Mengungkapkan kelemahan suatu tuisan dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.

e. Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra karya tulis seseorang.



Cara Membuat Resensi

Pada saat kita akan membuat resensi nalar kita harus siap bahwa bahan-bahan yang akan diresensi betul-belul diketahui dan dikuasai. Dengan demikian hasil resensi kita bukan hanya mengungkapkan segala sesuatu yang terdapat dalam karya tersebut, melainkan mencakup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenis.

Hal-hal yang harus mendapat perhatian dari seorang resentator untuk membuat resensi:

a. Resentator harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalkan sepenuhnya sikap subjektif.

b. Resensator mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.

c. Resensaor harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.

d. Resensator harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalahtafsiran antara resensator dengan penulis

e. Resensator harus mengungkapkan data yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra keduanya oleh pembaca.

f. Resensaor harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang resensi dengan jalan mengetahui tujuan dan arah penulis karya tersebut



Bentuk resensi yang paling populer adalah resensi buku atau timbangan buku. Untuk meresensi buku pertama-tama kita harus membaca buku itu sampai selesai dan memahaminya. Setelah membaca buku tersebut kita akan dapat mengetahui bagaimana penulis buku mengungkapkan gagasannya sesuai dengan tujuan yang digariskannya.Bagian yang harus ada dalam karangan resensi adalah identitas buku, jenis buku, kutipan singkat/ikhtisar buku, penilaian resensator terhadap kualitas buku, dan ajakan kepada khalayak untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan dengan jalan membaca atau memiliki buku tersebut.

a. Identitas buku

Identitas buku meliputi: foto copy jilid luar buku atau foto buku tersebut, judul buku, pengarang, penerbit,tahun terbit, kota terbit, ukuran buku, jumlah halaman, dan harga buku.

b. Jenis Buku

Pada bagian jenis buku, resensator mengelompokkan jenis buku tersebut berdasarkan ciri-ciri yangterdapat di dalam buku itu. Misalnya kita mengenal jenis fiksi, nonfiksi, ilmiah, nonilmiah (hiburan), buku remaja, anak-anak, dewasa, keagamaan, psikologi, dan sebagainya.

c. Kutipan Singkat atau Ikhtisar Buku

Bagian yang mengungkapkan kutipan singkat atau ikhtisar buku tersebut adalah bagian yang menjadi idesentral buku itu. Hal itu akan diketahui jika resensator memahami seluruh isi buku itu danmenghubungkannya dengan isi buku yang diresensi. Gambaran umum tentang isi buku pun dapat digunakanuntuk mengisi bagian buku lain, tentama gambaran yang dapat “ditangkap” oleh resensator tetapi bukanmenginterpretasi.

d. Penilaian Kualitas Buku

Penilaian terhadap kualitas suatu buku tentu saja bertolak dari pengungkapan beberapa bagian yang dapatdiunggulkan dari isi buku tersebut dan bagian yang melemahkan kualitas buku tersebut dengansikap/wawasan yang sangat luas dan sikap objeklivitas tinggi. Pada bagian ini dapat pula dimasukkan kritikterhadap isi buku.

e. Ajakan

Ajakan dalam resensi adalah ajakan kepada pembaca yang belum memiliki atau membaca buku tersebut.Ajakan yang dimaksud bertolak dari ungkapan kualitas suatu buku yang diharapkan dapat dibaca dandipahami bagi khalayak yang belum mengetahuinya.

f. JudulResensi

Judul yang digunakan untuk karangan resensi merupakan gambaran kesimpulan isi buku itu secarakeseluruhan atau ciri khas dari buku yang resensi agar tampak lebih menonjolkan eksitensi isi bukutersebut. Cara lain dalam memberikan judul resensi adalah menggambarkan suatu hal yang “kecil” tetapimempunyai citra tersendiri dari buku itu dengan argumentasi yang kuat dari resensator tentang hal yangkecil itu. Dapat dikatakan judul tulisan resensi adalah “nama” atau “julukan” yang diberikan oleh seorangresensator terhadap buku yang diresensinya.
Ringkasan

Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.



Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.



Ciri-ciri ringkasan:
Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
Kerangka dasr masih tampak jelas
Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya untuk memangkas gagasan.



Timbangan Pustaka

Pustaka adalah halaman terakhir yang di buat untuk mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber yang ada dalam buku,majalah,komik,maupun dari internet.supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini supaya tidak di bilang copy paste/menjiplak karya orang lain.karena setiap mengambil data tidak mencantumkan sumber/penerpit/nama orang pengarang akan di kenakan pidana dalam pasal yang ada di indonesia.



www.penguasa hati.com


METODE ILMIAH

Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris

Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol

Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.



Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah

1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.



2. Untuk mengorganisasikan fakta



3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.



4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.



5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :

1) Sikap Ingin Tahu

Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2) Sikap Kritis

Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3) Sikap Obyektif

Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

4) Sikap Ingin Menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain

Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6) Sikap Tekun

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

7) Sikap Terbuka

Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.







Langkah-langkah Metode Ilmiah

1. Perumusan masalah

Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.



2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan.

Disusun secara rasional berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relefan dengan permasalahannya.



3. Perumusan hipotesis

Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.



4. Pengujian hipotesis

Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.



5. Penarikan kesimpulan

Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.





Secara umum metode penulisan ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:



Observasi Awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.



- Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.

- Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.

- Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.





Mengidentifikasi masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?



- Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

- Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

- Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.





Merumuskan atau menyatakan hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.



- Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

- Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen





Melakukan Eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.



Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.



- Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.

- Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.

- Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

- Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.





Menyimpulkan Hasil Eksperimen

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.



Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:



- Jangan ubah hipotesis

- Jangan abaikan hasil eksperimen

- Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

- Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian

- Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.





LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN ILMIAH :

1. Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.

2. Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.

3. Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.

4. Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.

5. Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.

6. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.

7. Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.





Sumber dan referensi :

wikipedia, echyaya.blogspot.com, nadiarahma10.blogspot.com, al haomega86.tripod.com, sananiria.blogspot.com




Selasa, 18 Maret 2014

Karangan Ilmiah (tidak ilmiah dan non ilmiah)

Tugas Minggu ke -4
Karangan Ilmiah  (tidak ilmiah  dan non ilmiah)
Sub Pokok :
1.      Pengertian  Karangan
Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap Karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Lamuddin Finoza, 2009:234). Senada dengan pendapat di atas, E. Kosasih (2003:26), menjelaskan bahwa Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Pendapat lain dinyatakan Widyamartajaya (1979:9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
Poerwordarmita (1984:445), mengungkapkan bahwa Karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian Karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
2.      Macam Sifat dan Bentuk Karangan
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1.   Lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.      Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
   
     Bentuk Karangan Semi Ilmiah
  • Artikel
  • Editorial
  • Opini
  • Feuture
  • Reportase

3.  Ciri-ciri Karangan Ilmiah
1.      Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

4 . Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
5. Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer
1. Sasaran masyarakat umum atau awam
2.  Kata-kata nya sederhana , mudah diidentifikasi dan di pahami
3. Tidak memuat Hipotesis
4. Isi karangan harus informatif dan mudah ditangkap maksudnya
5. Karangan ilmiah populer disusun seperti krucut terbalik
6. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Contoh soal :
1.      Penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan adalah...
a.      Karangan
b.     Karya ilmiah
c.      Karangan non ilmiah
d.     Penelitian
2 . Setiap Karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea menurut pendapat ....
a.      Lamuddin Finoza, 2009:234
b.     Widyamartajaya (1979:9)
c.       E. Kosasih (2003:26)
d.     Poerwordarmita (1984:445)
Jawab . A
2.      Karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup adalah ....
a.      Struktur sajian
b.     Sifat karya ilmiah
c.      Karangan
d.     Komponen
Jawab . A
3.      gaya bahasa konotatif dan populer adalah ciri-ciri karangan?
a.      Karangan non ilmiah
b.     Karangan ilmiah
c.      Artikel
d.     Opini
Jawab . A
4.      Kata-kata nya sederhana , mudah diidentifikasi dan di pahami merupakan ciri-ciri dari karangan ...
a.      Ilmiah
b.     Populer
c.      Ilmiah populer
d.     Karangan non ilmiah

Jawaban . C