Mengapa masakan siap saji menjadi lebih digemari? dalam konteks globalnya makanan siap saji cenderung lebih enak dan instan. Karena masakan siap saji lebih cepat dan harganya terjangkau serta banyak tersedia dimana saja diberbagai tempat. Untuk sekarang ini sudah lebih sedikit orang orang memilih untuk setiap hari memasak dirumah karena kesibukan yang terlalu padat. Ibu-ibu jaman sekarang lebih banyak berkegiatan diluar rumah dibandingkan menjadi ibu rumah tangga, maka otomatis masakan siap saji menjadi suatu pilihan yang tepat. Makanan siap saji memiliki banyak variasi dan banyak digemari semua kalangan anak-anak maupun dewasa maka sudah jarang orang memimilh untuk memasak dirumah walaupun sebenarnya masakan siap saji tidak sehat.
Berikut alasan yang kami dapat dari Internet.
Sekitar 600 orang dewasa dan remaja di Minneapolis – St Paul diwawancara
dalam penelitian selama 2005-2006. Kebanyakan dilaporkan makan makanan
cepat saji sekurang-kurangnya tiga kali seminggu.
Berikut adalah 11
alasan makan hidangan makanan cepat saji berdasarkan persentase
orang-orang yang setuju dengan setiap pernyataan :
1.Makanannya cepat saji : 92,3%
2.Makanannya mudah didapatkan : 80,1%
3.Saya suka rasa makanan cepat saji : 69,2%
4.Makanannya tidak mahal : 63,6%
5.Saya sangat sibuk untuk bisa memasak : 53,2%
6.Ini merupakan perlakuan bagi saya : 50,1%
7.Saya tidak suka mempersiapkan makanan untuk saya sendiri : 44,3%
8.Teman/keluarga saya menyukainya : 41,8%
9.Ini adalah cara bersosialisasi dengan teman dan keluarga : 33,1%
10.Makanannya memiliki banyak gizi yang ditawarkan : 20,6%
11.Makanannya menyenangkan dan entertaining : 11,7%
“Saya
terlalu sibuk untuk memasak”lebih populer pada orang-orang pada tingkat
universitas dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih rendah. Dan
dewasa muda kurang menyukai dibanding yang dewasa untuk mengatakan
mereka makan makanan cepat saji karena menawarkan banyak pilihan gizi.
Penemuan ini muncul di edisi Desember Journal of the American Dietetic Association
Dikutip dari WebMD Health News
Rydell, S. Journal of the American Dietetic Association, December 2008; vol 108: pp 2066-2070.